Sambas-Today. Kejayaan jeruk Sambas yang dulu sangat terkenal sepertinya akan terwujud kembali , hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang berencana akan mengalokasikan Program Bantuan Penanaman dan Pemeliharaan Jeruk dengan kuota yang lebih besar di tahun 2018. Sebagaimana di utarakan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan.
“Jenis bantuan yang sama akan kita siapkan di tahun mendatang, yakni berupa penanaman kembali dan perawatan, di alokasikan sekitar 2500 hektar,” ungkapnya Selasa (12/9)
Untuk diketahui pada tahun 2017 ini, Kabupaten Sambas sudah mendapatkan bantuan tersebut untuk luasan lahan sekitar 500 hektar, yang artinya jika hal tersebut terwujud maka sudah barang pasti lebih banyak bantuan dan lebih banyak petani akan merasakan dampak positifnya. Dengan besaran kuota 2500 hektar maka sekitar satu juta batang pohon jeruk akan disebar di seluruh Kabupaten Sambas.
“Saya harap ini akan bermanfaat besar bagi para petani Jeruk di Kabupaten Sambas, semakin baik tingkat kesejahterannya,” tutupnya.
Petani jeruk di wilayah Kabupaten Sambas saat ini juga sedang senang, pasalnya program bantuan dari pemerintah pusat berupa penanaman kembali dan perawatan periode 2017 sudah berjalan lancar.
Seperti dikatakan Sahni Halid, kelompok tani Tani Karya desa Batu Makjage Kecamatan Tebas, adanya bantuan tersebut kedepan akan semakin meningkatkan perekonomian petani.
“Tanaman jeruk bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, meskipun harganya fluktuatif namun secara umum dapur kita sangat terbantu dengan hasil jeruk, jika semakin banyak maka kedepan bisa mensejahterakan petani,” ungkapnya, Selasa (12/9).
Para petani di Sambas kata dia secara umum menanam dua komoditas yakni jeruk dan padi. Jeruk menurut Sahni adalah komoditas yang mendarah daging.
“sejak dulu kita menanam jeruk, dari jeruk kita bisa mencapai kesejahteraan, jadi kita menanam padi yang kemudian kita simpan untuk dijual kelak saat harga gabah sudah naik, tapi jeruk akan kita jual setiap hari, ini adalah kebiasaan sejak dulu dan ini akan membantu petani,” kata dia.
Namun ada sedikit kekhawatiran di benak dia, seandainya program bantuan jeruk tersebut dihentikan maka akan berdampak pada kondisi ekonominya serta petani lainnya.
“kita berharap banyak dengan program bantuan ini, inginnya terus berkelanjutan sehingga lahan kita semakin luas dan semakin baik, semakin banyak rezeki dan semakin sejahtera, mudahan tahun depan ada lagi dan seterusnya,” tutupnya.
Selaras dengan harapan petani,
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Ir.Musanif mengatakan program bantuan dari pemerintah pusat ini sangat membantu upaya pemerintah Sambas untuk kembali membangkitkan komoditas unggulan tersebut.
“Pemerintah terus mencoba untuk menggairahkan kembali jeruk sambas, saat ini bantuan pemerintah pusat lewat APBN yakni 250 hektar penanaman kembali yang di prioritaskan pada daerah Tebas dan Semparuk, 250 hektar lainnya untuk perawatan bagi tanaman yang sudah ditanam,” katanya.
Disisi lain, Akademisi, Erik Darmansyah mengatakan, jeruk bukan hanya komoditas ekonomi masyarakat sambas tapi juga sudah menjadi ciri dan budaya.
“Dengan cara pandang tersebut, maka siapapun yang menjadi pengelola negara pada levelnya seperti Bupati tentu harus memperhatikan dan menyambut baik hal ini,” ujarnya.
Dia juga mengatakan bertanam jeruk adalah keahlian petani sambas yang tidak perlu diragukan lagi.
“Kalau bicara padi kita tentunya kalah dengan yang dari pulau jawa dan lainnya. Tapi bicara jeruk kitalah ahlinya, karenanya, kedepan harus ada komitnen dan upaya mendukung program bantuan jeruk kepada masyarakat kita. Ini dibutuhkan pemerintah kita untuk mengembalikan jeruk sebagai simbol kesejahteraan kita,”tuturnya.
“Jeruk adalah ciri rakyat, yang tersebar di hampir semua 19 kecamatan di kabupaten sambas, jadi ini bicara maruah bukan saja ekonomi. Masyarakat sangat membutuhkan keberpihakan pemerintah berdasarkan tinjauan tinjauan tersebut dan kedepan harus muncul produk kebanggan masyarakat kita melalui jeruk,” pungkasnya.
Ketua Gerbang Tani Kabupaten Sambas, Bagus Setiadi mengatakan pihaknya siap untuk mengawal penyaluran bantuan dari pemerintah pusat ini.
“kita akan kawal sehingga program ini secara teknis tersalurkan tepat sasaran dan mendatangkan manfaat bagi para petani jeruk di Kabupaten Sambas,” tekadnya.
Diakui Bagus, program bantuan bagi petani jeruk tersebut patut direspon positif karena sangat strategis bagi Kabupaten Sambas yang ingin mengembalikan kejayaan jeruknya.
“Jika kuotanya ditambah lagi maka ini akan menjadi sinyalemen positif bagi kembalinya kejayaan jeruk sambas, dampaknya secara luas para petani akan memperoleh tingkat kesejahteraan yang lebih baik,” pungkasnya.(Koz)