Sambas-Today. Rencana resepsi pernikahan merupakan kesepakatan antara kedua keluarga dari pihak mempelai laki-laki dan perempuan, namun hal yang uni terjadi di Kabupaten Sambas, Jadwal acara resepsi Pernikahan tergantung dari jadwal musik Tanjidor.
Sebagaimana dikatakan tokoh Pemuda asal Tebas, Jimmi Pratomo, mengakui pelaksanaan resepsi pernikahan di Sambas sangat unik, bahkan musik Tanjidor jadi rebutan saat ingin melaksanakan acara pernikahan.
“Jika terlambat pesan Tanjidor, Bisa-bisa acara resepsi yang direncanakan mundur dari kesepakatan awal,” ungkapnya.
Namun Hal itu, Lanjut Pria yang masih pengantin baru tersebut, sering terjadi pada saat habis lebaran idul fitri, tak ayal jika habis lebaran hampir setiap hari ada acara pernikahan.
“ya hampir merata disetiap kecamatan diSambas, habis lebaran banyak berdiri Pentas untuk musik Tanjidor, jadi tidak heran jika dikatakan habis lebaran adalah musim kawin,” candanya.
Ia menambahkan, fakta unik tersebut bukan hal yang disengaja, namun terjadi karena jumlah musik Tanjidor kian hari makin berkurang, sedangkan permintaannya semakin melonjak. bahkan dari berbagai pihak mengatakan, jika tanpa musik tanjidor, ibarat tidak ada kemeriahan diacara resepsi pernikahan.
“Belajar musik Tanjidor harus digalakan dikalangan generasi muda, selain melestarikan budaya Sambas, juga antisipasi dari penundaan acara resepsi pernikahan akibat keterbatasannya jumlah musik Tanjidor,” pungkasnya. (Well/iar)