Mulai Januari 2018, Anda Tak Bisa Beli BBM di SPBU Pontianak Jika Tidak Bawa Barang Ini…

foto SPBU/ ilustrasi

Pontianak-Today. Bagi anda yang masyarakat Kota Pontianak atau dari daerah dan akan ke Pontinak menggunakan kendaraan sendiri, mulai Januari 2018 anda seluruh SPBU di Kota Pontianak akan meniadakan transaksi tunai dan mewajibkan penggunaan uang elektronik untuk pembelian BBM di SPBU.

Ini merupakan bagian dari program Bank Indonesia tentang Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) yang telah gagas sejak Agustus 2014 yang lalu, melalui gerakan ini diharapkan terwujud masyarakat yang terbiasa menggunakan instrumen keuangan non tunai dalam kegiatan transaksi sehari-hari Less Cash Society (LCS).

baca juga: Walikota Pontianak Minta Perbankan Ikut Aktif Sosialisasi Cashless

Di Pontianak sendiri program ini mulai di sosialisasikan, hal ini dapat di lihat di beberapa SPBU di Kota Pontianak yang telah memasang spanduk pemberitahun bahwa mulai Januari 2018 Pembelian BBM hanya dengan uang elektronik. ini artinya mulai tahun depan SPBU tidak akan menerima pembayaran tunai.

Menanggapi kebijakan ini, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak , Husnul Firdaus, mengatakan langkah ini merupakan sebuah proses pemanfaatan teknologi informasi yang sudah merupakan sebuah keharusan apa lagi mengingat kota Pontianak sudah menjadi kota besar.

spanduk sosialisasi yang terpasang di salah satu SPBU di Kota Pontianak/ foto KalbarToday.

Saat ditemui team KalbarToday di salah satu warung kopi di kawasan coffee street Jl. Gajah Mada bersama temannya Eggy Satriani mereka berdua kompak mengapresiasi kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia dan Pertamina ini namun menurut mereka ada beberapa catatan yang harus diperhatikan sebelum kebijakan ini benar-benar di jalankan.

“dari segi infrastruktur harus sudah di pastikan oleh pihak terkait salah satunya masalah jaringan dan konektifitas internet, ini sangat penting karena menyangkut kenyamanan dan kelancaran proses transaksi” ungkap Husnul.

Menurutnya salah satu indikator keberhasilan program ini mempercepat proses transaksi pembayaran, dengan menggunakan uang elektronik tidak ada lagi proses menghitung uang atau menunggu uang kembalian dan sebagainya.

Senada dengan itu Eggy Satriani mengatakan perlu segera dilakukan sosialisasi yang masif mengingat BBM adalah salah satu kebutuhan dan akan melibatkan banyak orang.

“Penggunaan teknologi dalam kegiatan sehari-hari seyogyanya memberikan manfaat lebih dari sebelumnya, untuk itu agar program ini berjalan lancar perlu sosialisasi mengingat belum semua orang mengerti tentang uang elektronik” jelas Eggy. (awe)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.