Kendawangan-Today. Jembatan simpang 3 Desa Banjar Sari, sudah 1 tahun lebih terbengkalai bahkan tak ada sedikitpun inisiatif dari pemerintah untuk meperbaiki jembatan tersebut. Salah satu tokoh pemuda Desa Banjar Sari , Yunus, yang terlibat dalam kegiatan tersebut menunturkan, untuk perbaikan jembatan sebelumnya sudah pernah di usulkan di tingkat Desa namun tidak bisa di tindak lanjuti dengan alasan jembatan tersebut tidak masuk dalam struktur ruang jalan desa.
Bukan hanya ditingkat desa, Lanjut Pria yang bepostur tubuh tinggi itu, hal serupa juga pernah diutarakan pada pihak kecamatan melalui alokasi anggaran Provinsi untuk perawatan jalan dan jembatan tahun 2019, namun setelah di survei pun berdasarkan titik koordinat 0 derajat letak jembatan yang rusak tersebut tidak masuk jalur jalan provinsi, dengan selisih kurang lebih 10 meter dari titik nol, secara tidak langsung pelimpahan tanggung jawab perbaikan jalan berada di tingkat kabupaten Ketapang.
“Maka dari itu saya mengajak kawan pemuda Desa Banjar Sari dan persatuan pemuda peduli banjar sari (P3B) secara bergontong royong untuk memperbaiki jembatan di kampung kami tersebut, dan alhamdulillah banyak masyarakat banjarsari dan sekitarnya yang antusias bergontong royong pula”, Ajaknya.
Ia menambahkan, bahkan pada awalnya dana yang terkumpul hanya sekitar 3 juta rupiah, namun setelah meliat semangat aktivitas pemuda dalam bergotong royong, membuat masyarakat desa terkesan , tak ayal sumbangan dana terus mengalirj hingga jumlahnya mencapai 8.200.000 Rupiah, bukan hanya itu, bahkan ada yang menyumbang makan dan minuman , hingga ada pula yang menyumbang material kayu belian, semen, batu, pasir, bahkan meminjamkan mesin molen.
Kondisi demikian, Lanjut tokoh pemuda yang juga mantan aktivis mahasiswa itu, tak heran dengan logistik material yang secukupnya bisa dikerjakan dalam kurun waktu hanya 3 hari. (Team)