
Pontianak, 14 Maret 2025 – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Nuryamin, S.T.P., M.M., bersama Ketua Tim Kerja Lini Lapangan, Muslimat, S.Sos., M.Si, melakukan pertemuan dengan Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie, S.E., M.H. Dalam kesempatan ini, mereka mendalami pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta strategi dalam penanganan Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di wilayah Singkawang, yang menjadi fokus pembahasan utama.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya melalui BKKBN, dalam memaksimalkan penggunaan Dana Alokasi Khusus untuk program-program yang efektif. Salah satu topik utama yang diangkat adalah stunting, yang masih menjadi masalah kesehatan signifikan di Singkawang.
Nuryamin menekankan bahwa pemanfaatan DAK yang optimal akan sangat berperan dalam penurunan angka stunting. Dengan peningkatan alokasi dana dan dukungan pemerintah daerah, diharapkan intervensi yang tepat sasaran dapat segera dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga berisiko stunting. Muslimat juga menyoroti perlunya perhatian khusus dalam pelaksanaan program di lapangan agar lebih banyak keluarga yang mendapatkan manfaat langsung.
Walikota Singkawang, Ibu Tjhai Chui Mie, menyampaikan dukungannya yang penuh terhadap program BKKBN dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Ia juga mengungkapkan komitmennya untuk mendukung langkah-langkah yang telah digariskan dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan serta memperkuat kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Diharapkan, pertemuan ini dapat mempercepat implementasi program penanganan stunting di Singkawang. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan menjadi kunci untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup keluarga yang membutuhkan di kawasan tersebut.