Kubu Raya-Today. Gerakan Pemuda Peduli Desa (GP2D) bersama Young Leader Comunity (YLC) yang dihadiri Iqbal Asrarudin berdialog dengan warga desa Pasak Piang, Bengkarek, dan Pasak, di kediaman warga desa Pasak Piang, Minggu (13/3).
(Mts)
Dari dialog tersebut warga desa mengeluarkan keluh kesahnya selama keberadaan perusahaan sawit di daerah mereka. Perihal yang di bahas yaitu normalisasi sungai yang ada di desa tersebut, selama ini warga merasa sangat dirugikan terkait meluapnya air yang tidak di normalisasi oleh pihak perusahaan sawit yang ada di desa tersebut, sehingga dari meluapnya air tersebut tanaman masyarakat banyak yang mati, diantaranya tanaman sahang ujar pak Nasir selaku tokoh masyarakat.
Selain itu hasil dari diskusi tersebut poin yang didapatkan terkait penyerobotan lahan oleh pihak perusahaan, yang masih belum mendapatkan kejelasan sampai saat ini, padahal menurut seorang warga yang hadir pada dialog tersebut mengatakan bahwa dari mulai perusahaan sawit masuk sampai saat ini yang sudah panen beberapa kali, warga desa belum merasakan hasilnya. Masyarakat juga masih belum mendapatkan kejelasan terkait dengan lahan tersebut, sampai saat ini warga cuma hanya mendapatkan janji palsu perusahaan.
Siman selaku ketua GP2D berterima kasih kepada warga yang memberikan kepercayaan dan dukungan kepada dirinya melalui lembaga tersebut sebagai mediasi permasalahan warga dengan perusahaan sawit.
Mat Sabar selaku kader YLC merasa geram dengan fenomena yang terjafi di masyarakat desa. Tokoh pemuda Kubu Raya ini menyampaikan kekesalannya terhadap prilaku perusahaan kepada pemuda desa yang selama ini hanya dijadikan sapi perah tanpa memikirkan kesehatan dan masa depannya.
Dirinya juga menyatakan bahwa dialog yang dilakukan adalah bermanfaat untuk masyarakat karna bisa menyampaikan keluh kesahnya.
Menurut Sueb tokoh pemuda Pasak Piang, bahwa dirinya yakin fenomena sawit ini menjadi problema masyarakat di Kalbar. (Mts)