Sambas-Today. Apa yang anda pikirkan jika melihat sesosok lelaki dengan postur badan tegap, massa otot yang kekar, sorot mata yang tajam, di tambah hiasan tatoo di sekujur tubuhnya? Jujur saja, sebagian besar dari kita mungkin akan beranggapan bahwa sosok lelaki tersebut adalah orang yang bergelut di kehidupan yang keras. Bahkan parahnya tak jarang di antara kita akan sampai berpikir sosok lelaki tersebut adalah orang yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.
Beranjak dari hepotesa yang sesat tersebut, secara sadar naluri anda akan segera merasakan intimidasi, anda akan merasa segan bahkan takut. Dalam situasi demikian, anda mungkin memilih menghindar, mencari aman. Begitulah realitas sosial di masyarakat.
Ada pepatah barat mengatakan, “Don’t judge a book by its cover” yang jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti, “Jangan menilai buku hanya dari sampul luarnya saja”. Pepatah tersebut mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru menilai sesuatu hanya karna berdasarkan tampilan luarnya saja, karna apa yang di lihat oleh mata belum tentu menunjukan sesuatu yang sebenarnya.
Beranjak dari pepatah barat tersebut, ada fenomena yang menarik untuk di simak di kabupaten Sambas dalam sebulan belakangan ini. Berawal dari Jagat media sosial yang di hebohkan dengan kabar orang-orang yang tidak beruntung, karna sedang di uji dengan penyakit yang tergolong kritis. Parahnya, mereka yang bernasib malang itu berasal dari kalangan anak-anak dengan kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu.
Ketika derita si malang menjadi viral di dunia media sosial, di saat itu juga tampil orang-orang yang mengatasnamakan diri mereka sebagai BINTANG API BERSAUDARA datang mengulurkan bantuan kepada orang-orang yang sedang dalam kesusahan tersebut.
Gerakan yang mereka bangun sungguh menarik perhatian. Uniknya, berdasarkan dokumentasi yang team Kalbartoday himpun dari akun FB, ternyata mereka yang tergabung dalam BINTANG API BERSAUDARA ini rata-rata memiliki tampilan fisik yang terbilang macho, dengan massa otot yang kekar dan di hiasi tatoo di sekujur tubuhnya. Sebuah fakta yang terbilang menarik bagi team Kalbartoday.
Akhirnya,team Kalbartoday pun mencoba untuk menghubungi salah satu pentolan BINTANG API BROTHERS tersebut melalui aplikasi facebook massengger, karna media komunikasi itu saja yang bisa team Kalbartoday andalkan untuk menghubungi komunitas ini.
Ketika di hubungi team Kalbartoday, awalnya salah satu pentolan BINTANG API ini enggan untuk memberikan tanggapan atas komunikasi yang team Kalbartoday mulai. Setelah team Kalbartoday meyakinkan diri secara terus menerus, akhirnya salah satu pentolan BINTANG API BERSAUDARA luluh dan bersedia untuk di mintai keterangan.
Salah satu pentolan BINTANG API yang team Kalbartoday ketahui dengan nama akun FB “Bangde Jecky” ini menjelaskan bahwa, BINTANG API BERSAUDARA bukanlah sebuah organisasi formal yang mempunyai struktur organisasi dan kartu tanda anggota. Meskipun demikian, komunitas ini telah cukup lama terbentuk dan tetap bertahan.
” BINTANG API Bersaudara adalah komunitas persaudaraan, kami terikat dari hati ke hati. Anggota kami tidak hanya di sambas dari pontianak juga ada” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa gerakan yang mereka lakukan semata-mata untuk meringankan beban orang-orang yang berada dalam kesulitan.
” Apa yang kami lakukan semata-mata untuk meringankan beban bagi mereka yang sedang di uji, gerakan kami murni tanpa kepentingan apapun” ujarnya.
Dalam komunikasi team Kalbartoday dengan salah satu pentolan BINTANG API BERSAUDARA tersebut, Bangde jecky juga menyampaikan bahwa, aliran dana yang BINTANG API BERSAUDARA salurkan adalah hasil keringat mereka sendiri dan bantuan dana dari donatur bahkan ada yang berasal dari luar negeri.
” aliran dana yang kadang-kadang kami salurkan selain dari kantong pribadi kami, ada juga dari donasi orang luar negri. Bukan dari pemerintah, apalagi orang-orang kaya dari daerah kita” ungkapnya.
Di akhir komunikasi, sosok yang telah bergabung dengan BINTANG API BERSAUDARA sejak tahun 2003 ini berharap, dengan gerakan yang mereka bangun agar menjadi motivasi bagi orang lain untuk saling berbagi dengan mereka yang sedang kesusahan.
” Semoga apa yang kami lakukan bisa meringankan beban mereka yang sedang di berikan cobaan, dan semoga juga menjadi motivasi bagi mereka yang di lebihkan rejekinya untuk saling berbagi”. Pungkasnya.(koz)