OpiniPendidikanPolitik

Pertaubatan Sunset Grup dan Future Grup yang Hijrah

Kalbar-Today, Opinion.

Oleh: Ireng Maulana*

Kita harus sepakat terlebihdahulu jika pemimpin yang akan kita dudukan kelak (Pilkada Serentak 2018) merupakan figur yang sudah hafal tentang pengelolaan kekuasaan secara benar. Pengetahuaan mengelola kekuasaan yang benar akan menentukan pendekatan dan cara berkuasa yang benar pula. Kekuasaan yang akan digunakan untuk mejawab keresahan dan penderitaan suasana kebatinan masyarakat. Orientasi kekuasaan sudah harus jelas di hadapan muka publik!Selama ini kita lebih banyak ditipu oleh sulap diri para figur, lalu kemudian melupakan inti dari semua suksesi kepemimpinan di daerah, yaitu kebajikan bangunan kekuasaan oleh seorang pemimpin. Kedangkalan pengetahuaan dalam mengelola kekuasaan sudah mengelincirkan kita semua pada  tertundanya kemajuan yang seharusnya bisa saja kita rengkuh dalam sepuluh tahun terakhir.  Masalah kolektif masyarakat belum selesai dan berulang itu-itu saja, sedangkan prestasi, inovasi, kemajuan semakin jarang kita dengar. Kita disibukkan dengan ritual politiknya dan hingar bingar dukungan. Kesalahan ini akan kita timpakan saja kepada elit politik arus utama yang selama ini tanpa mengenal kata cukup terus saja mempertahankan skema politik tanpa kebajikan kekuasaan. Keserakahan laksana sebilah pedang yang tajam keatas, kebawah, kesamping dan kesemua arah untuk memuluskan jalan kepada penumpukan sumberdaya yang harus mereka kuasai terus menerus. Kita yang berada di luar arus utama ini hanya menjadi pelengkap penderita drama suksesi kepemimpinan pola mereka. Persoalan masyarakat selalu sama saja dari periode ke periode dan tidak ada tanda-tanda akan selesai. Namun mereka mengendalikan kekuasaan secara salah!Kemajuan perikehidupan masyarakat seperti barang langka. Kita harus selalu mendengar cerita sukses pengelolaan kekuasaan yang benar berada di tempat orang lain, kita berdecak kagum atas kemajuan orang lain itu. Namun, pengelolaan kekuasaan di rumah kita sendiri tidak dapat dibanggakan, tidak pula bisa di jadikan contoh. Melihat contoh harus pergi ke daerah orang lain, sampai kapan?

Elit politik arus utama adalah produk dari politik status quo: psikologis, cara berpikir, cara bertindak, interaksi dan komunikasi serba lama. Mereka mewakili era tua (Sunset Grup), sedangkan representasi dari masa depan generasi (Future Grup) adalah kelompok anak muda populis yang lahir dari kemurnian gagasan tentang regenerasi kepemimpinan dan pembingkaian semangat pada menyelamatkan masa depan generasi  atas ancaman terhadap nilai-nilai masa depan.  Ambil alih tanggunggjawab regenerasi kepemimpinan akan terjadi dari Sunset Grup oleh Future Grup. 

Pengelolaan kekuasaan tercela oleh Sunset grup sudah tidak ada lagi penawarnya, kecuali pertaubatan. Sebabnya,  politik kekuasaan yang mereka mainkan sudah kehilangan budaya malu (absence of shameful culture). Tidak malu tanpa prestasi, tidak malu tanpa inovasi, tidak malu tanpa kinerja baik, tidak malu persoalan masyarakat banyak belum selesai, tidak malu tanpa kemajuan berarti. Sikap malu merupakan salah satu dari bentuk pertaubatan Sunset grup.  Selanjutnya, pertaubatan dapat di tunjukkan dengan memberikan publik figur-figur yang siap mengelola kekuasaan secara benar. Sunset grup harus sudah mampu menahan diri untuk tidak lagi keras kepala memajukan figur-figur polesan yang sebenarnya tidak cakap, tidak berkompeten dan tidak memiliki kebajikan dalam mengelola kekuasaan. Tunjukan kepada khalayak jika Sunset grup juga mampu memajukan figur yang siap berprestasi, siap berinovasi, siap berkinerja baik, siap menyelesaikan banyaknya persoalan masyarakat, dan siap mempersembahkan kemajuan. Ini tidak sulit jika saja pertaubatan sungguh-sungguh dilakukan. Tanpa kesadaran ini, Sunset grup akan menanggung beban zaman, yakni kemunduran satu pencapaian kemaslahatan masyarakat karena pengelolaan kekuasaan yang buruk.  Selanjutnya, pertaubatan Sunset grup juga dapat bertransformasi dengan memberikan dukungan sepenuhnya kepada figur muda populis yang berasal dari Future grup. Opsi pertaubatan ini dapat saja di pilih jika Sunset grup enggan mencari sendiri figur yang  memiliki kebajikan mengelola kekuasaan.  Mengutip kata-kata seorang anak perempuan yang pernah berpidato di depan forum PBB tahun 1992, intinya: kita melakukan ini semua tanpa agenda tersembunyi, kekalahan dalam kontestasi politik tidak sama dengan kekalahan masa depan generasi. Kalau kita tidak mau memperbaikinya, maka jangan merusaknya menjadi tambah parah.  Menyambut pesan moral ini, Sunset grup lebih baik memilih jalan pertaubatan dengan tidak mempertaruhkan generasi masa depan ketika selama ini mereka sama sekali tidak pernah mau serius merawat potensi hidup mereka. Berpuluh-puluh suksesi pertarungan politik bisa saja tanpa berakhir dengan kekalahan dan kekecewaan sesaat, tapi kekalahan dalam mempersiapkan generasi sama saja meracuni air yang akan kita minum sendiri . Jangan menukar keserakahan pada sumber daya yang sebenarnya sudah  dimiliki dengan kemunduran hidup pewaris abad millenium.  

Figur muda populis yang berasal dari Future grup sudah berserakan memunculkan diri meniti jalan untuk mengambil alih tanggungjawab regenerasi kepemimpinan. Jika mereka semua sudah merasa siap, Sunset Grup sebaiknya merelakan pendakian mereka menuju puncak kebajikan pengelolaan kekuasaan.  Menyiapkan generasi pewaris abad millenium biarkan menjadi  tanggungjawab mereka  dengan kekuasaan yang dikelola kelak.

Nah, figur-figur muda populis dari kelompok Future grup manapun mereka. Sekarang waktunya Hijrah! Meninggalkan sukses diri dengan segala macam kenyamanannya yang sekarang untuk bersusah payah memuluskan proses regenerasi kepemimpinan di daerah kita pada suksesi kepemimpinan 2018 nanti. Tentu saja, ritual politik dalam pesta demokrasi ini satu habitat baru bagi mereka yang selama ini tumbuh dan berkembang dalam dunia yang sama sekali berbeda. Tantangan ini harus diambil untuk membuktikan bahwa kebajikan pengelolaan kekuasaan benar-benar ada dan nyata. Ambil kepahitan ini demi menghindarkan kita semua dari kekalahan menyiapkan masyarakat berkemajuan di masa hadapan. Kemajuan ini hanya akan paripurna jika generasi pewaris disiapkan dengan sungguh-sungguh jiwa dan pengetahuaannya. Apabila  kita merasa tanggungjawab mengambil alih regenerasi kepemimpinan ini terasa berat, maka ingatlah nasihat dari Bung Karno—Founding Father kita (dalam Yudi Latief, kelahiran kekuatan mencintai, 2013): ”Dan kita harus sabar, tak boleh bosan, ulet, terus menjalankan perjuangan, terus tahan menderita. Kita harus jantan! Jangan putus asa, jangan kurang tabah, jangan kurang rajin. Ingat, memproklamasikan bangsa adalah gampang, tetapi menyusun negara, mempertahankan negara buat selama-lamanya, itu sukar. Hanya rakyat yang memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang saya sebutkan tadi—rakyat yang ulet, rakyat yang tidak bosanan, rakyat yang tabah, rakyat yang jantan—hanya rakyat yang demikianlah dapat bernegara kekal dan abadi. Siapa yang ingin memiliki mutiara harus ulet menahan napas dan berani terjun menyelami samudra yang sedalam-dalamnya”.

Pertaubatan Sunset grup dan keberanian Future grup untuk hijrah barangkali satu jalan yang akan kita lihat sebagai langkah awal menuju kemaslahatan masyarkat di daerah. Kerja besar menunggu! 

*Penulis: Pengamat Politik, Pengasuh Forum Diskusi Era Baru (FORDEB)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button