Kubu Raya – Today. Pemuda dari 72 desa menyatakan sikap untuk bersatu memperjuangkan kesejahteraan masyarakat baik dari sisi pendidikan, kesehatan hingga birokrasi desa. Penyataan tersebut tertuang dalam Focus Group Discution (FGD) yang diadakan di kawasan Desa Limbung, Sabtu (25/2).
Dengan adanya FGD yang dilakukan pemuda dapat memahami Permendagri, pemrendes, yang mengatur regulasi Desa serta RPJM Desa. Hal tersebut membuat mereka sadar tentang kurangnya transparansi aparatur desa dalam mengelola anggaran desa dan kemana larinya anggaran Desa tersebut.
Hampir semua pemuda ini mengatakan “bahwa kami tidak pernah mengetahui akan hal ini, bahkan setahiu kami pihak desa juga tidak pernah mensosialisasikan akan hal tersebut. Pernyataan yang sama di ungkapkan Angga Ariska, kader Young Leader Community, bahwa para pemuda merasa gerah dan berpikir hal inilah yang membuat Kubu Raya tidak pernah sejahtera dan maju.

“Menjadi pertanyaan bagi kami sekarang, sebenarnya hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi serta pengawalan yang dilaksanakan pemerintah kabupaten atau aparat desa yang tidak mengindahkan hal ini dengan baik?.” ujar Pemuda Desa Kuala Dua.
Pertemuan yang di hadiri oleh Iqbal Asraruddin, SE, salah satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kubu Raya serta para pendamping desa dari setiap kecamatan tersebut berlangsung dengan semangat. Mereka memiliki komitment bersama untuk menjadi pemimpin di desa masing-masing apabila tidak ada perubahan yang di lakukan oleh pemimpin sekarang.
M. Taufik pemuda Sungai Asam berbicara dengan semangat “hari ini kita tunjukan bahwa kita akan menggantikan posisi mereka apabila mereka tidak sanggup memimpin desa kita dengan baik”. Di samping itu pemuda yang telah berkumpul menjadi satu wadah Young Leader Community (YLC) tersebut juga akan membangun gerakan baru dan merangkul para pemuda untuk bersama-sama mensejahterakan masyarakat di desa mereka masing-masing serta siap menjadi organ untuk mendampingi kinerja aparatur desa tersebut. (Ujs)