Peristiwa

Muhajirin Yanis Ungkap Puasa Mendidik Kesetaraan dan Keberpihakan untuk Berbagi

Kakanwil Kemenag Kalbar memberikan tausiah di Masjid Babul Jannah Sambas, Ahad (2/4/2023) malam.

Sambas-Today.  Kakanwil Kemenag Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, memberikan tausiah di Masjid Babul Jannah Sambas. Dihadapan ratusan jama’ah shalat Isya dan Tarawih, orang nomor satu di Kanwil Kemenag Kalbar itu menuturkan bahwa Ramadhan mendidik kesetaraan dan mengajarkan keberpihakan untuk berbagi, Ahad (02/04/2023) bertepatan malam ke-12 Ramadhan 1444 Hijriah.

“Puasa itu mendidik kesetaraan. Semua orang beriman diwajibkan berpuasa. Orang berpangkat, orang yang punya jabatan maupun yang tidak punya jabatan diwajibkan berpuasa. Orang kaya ataupun orang miskin juga berpuasa. Kecuali yang berhalangan seperti: usia lanjut, perempuan yang sedang haid, sakit, gila dan musafir. Inilah letak kesetaraannya,” jelas Muhajirin Yanis.

Sebagaimana difirmankan Allah Swt dalam al-Qur’an surah al-Baqarah: 183. “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu untuk berpuasa. Sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang yang bertaqwa.”.

Menurut Muhajirin Yanis, “puasa juga dapat menghilangkan keegoan, mengikis ke-aku-an. Dengan berpuasa, orang merasakan bagaimana susahnya menahan lapar. Sehingga dengan demikian melahirkan rasa kepedulian untuk berbagi kepada orang-orang yang lemah (mustadh’afin),” sambung Muhajirin.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda yang artinya “Barang siapa yang memberi makan orang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. Ahmad)

Dengan berpuasa, kita diharapkan memiliki energi positif. Cirinya adalah orang itu akan menjadii bijak, toleran, rukun dan memberi manfaat dan motivasi kepada oranglain. Jika energi positif itu terus dirawat dengan baik, maka sebelas bulan selain Ramadhan kita terlatih menjadi semakin memiliki sifat sabar karena telah terkumpul energi positif di dalam diri kita.

Beberapa hadits menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud, “Barangsiapa berpuasa pada bulan ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridho Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni.”

“Sekarang kita sudah memasuki fase kedua di bulan Ramadhan, yakni fase maghfiroh (ampunan). Nabi Muhammad Saw berpesan di 10 hari kedua Ramadhan supaya kita mengejar ampunan dari Allah. Maka, perbanyaklah istighfar kepada Allah. Kita harap selesai mengikuti diklat di bulan Ramadhan ini, kita menjadi orang yang kembali suci seperti bayi karena tidak memiliki dosa. Kita juga layak menyandang predikat orang yang bertaqwa. Ciri orang bertaqwa itu peka dengan lingkungan, sabar dan selalu berbuat baik,” pungkas Muhajirin Yanis menutup kultumnya.

Turut mendampingi Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar, H. Kaharudin, S.Ag, Kabid Pendidikan Madrasah H. Kamaludin, M.Pd, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sambas H. Sipni, M.Pd, Kasubbag Tata Usaha H. Nazaruddin S.Sos.I, M.Sos bersama Kepala Kantor Urusan Agama revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi, S.Sos (awe)

sumber: Humas Kanwil Kemenag Kalbar

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button