Singkawang-Today. Tahun baru Imlek yang selalu menjadi agenda istimewa bagi bangsa Tiongkok setiap tahunnya, pada tahun ini akan jatuh pada tanggal 12 Februari 2021.
Di Indonesia sendiri, tahun baru Imlek juga dirayakan dan diperingati oleh warga-warga keturunan Tiongkok yang ada di Indonesia, atau biasa di sebut dengan etnis tionghoa.
Salah satu kota di Kalimantan barat, yang setiap tahunnya sering menjadi sorotan publik tanah air bahkan publik internasional terkait perayaan tahun baru Imlek adalah Kota Singkawang.
Pasalnya, kota peringkat pertama yang menjadi kota tertoleran se Indonesia (setara institute 2018), juga merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mayoritas penduduknya di huni oleh etnis Tionghua.
Berbeda dengan kondisi perayaan tahun baru imlek pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun baru Imlek di tahun 2021, sudah di pastikan berada pada suasana dunia yang masih belum lepas dari pandemi covid 19. Situasi itu menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak, salah satunya datang dari Founder GEMMAS (Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Singkawang) Heri Mustari. Ketika di hubungi tim Kalbartoday. Heri menyampaikan,
“Sekarang ini masih dalam masa pandemi covid19, Pemkot harus hati-hati. Jangan membuat kegiatan atau dekorasi penyambutan imlek yang berlebihan”. Tuturnya.
Lebih lanjut pria yang juga di kenal sebagai mantan aktivis Solmadapar ini menambahkan.
” Jangan sampai pemkot berpikir sekarang lagi baik-baik saja. Kalau nanti menimbulkan kerumunan, lalu kasus covid 19 mengalami lompatan, rakyat lagi yang jadi korban. Terutama mereka yang selama ini berada di garda terdepan menghadapi pandemi ini dan mereka yg terdampak secara ekonomi, kasihan mereka.” tutupnya.
Sementara itu, pendapat berbeda di kemukakan oleh salah satu tokoh pemuda Singkawang, Roby Sanjaya.
Dalam pendapatnya, ketika di hubungi tim Kalbartoday. Roby menyampaikan apresiasinya terhadap pemkot Singkawang.
” Kita sangat mengapresiasi keputusan Pemkot Singkawang, dengan meniadakan acara imlek untuk tahun ini,”.ujarnya.
Lebih jauh dia menilai, keputusan meniadakan event Imlek pada tahun ini adalah keputusan yang sulit bagi Pemkot Singkawang, karna dari event imlek dan juga Cap go meh adalah sumber pemasukan yang besar bagi pemkot Singkawang.
” Kita sebagai masyarakat tentu tidak bisa berkomentar terlalu jauh, hanya bisa mengurut dada dan berdoa smoga covid segera berlalu” pungkasnya.
Menanggapi keterangan dari dua narasumber, tim Kalbartoday merespon dengan menelusuri Kota Singkawang (02/01), ketika di telusuri memang terlihat berbagai dekorasi bernuansa imlek yang terpajang di jalanan pusat Kota dan persimpangan. Tampak lampu-lampu lampion dengan dominasi warna merah tergantung di atas jalanan pusat kota.
Terlihat juga statue kerbau yang melambangkan shio 2021 yang terpajang di pusat kota. Menurut zodiak Tiongkok, tahun 2021 adalah tahun kerbau.