Pontianak-Today. Puluhan Mahasiswa melakukan aksi anti narkoba di Bundaran Digulis pada minggu (12/3). Aksi yang diprakarsa oleh DPW Gemasaba Kalimantan Barat tersebut juga di hadiri oleh PC Hikmahbudhi Pontianak, serta KAP 2016 Universitas Tanjungpura. Aksi dimulai sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Mahasiswa memulai aksinya dengan membacakan pernyataan sikap untuk anti terhadap peredaran dan pemakaian narkoba. Mereka menilai bahwa narkoba jika dibiarkan leluasa dapat menjadi momok yang mengerikan bagi tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Selain itu lingkungan institusi pendidikan juga sekarang ini telah rentan terhadap peredaran narkoba, hal itu dibuktikan dengan tertangkapnya seorang pelajar asal Putusibau di Pontianak beberapa waktu belakangan.
“Saat ini peredaran narkoba juga telah merambah ke lingkungan sekolah, terutama pelajar sekolah. kondisi emosional yang belum stabil, rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru, serta minimnya pengetahuan tentang bahaya narkoba inilah yang kemudian menjadikan para pelajar sasaran empuk para bandar dan pengedar narkoba”, demikian tutur Jimmy Pratomo ketika ditemui tim KalbarToday disela aksi. Selain itu mahasiswa yang juga menjabat sebagai SekJen DPW Gemasaba Kalimantan Barat ini menghimbau semua pihak untuk turut ambil bagian dalam upaya memerangi peredaran barang haram tersebut di Bumi Khatulistiwa ini.
Dalam rilis pernyataan sikapnya Gemasaba (Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa) Kalbar mendorong kampanye anti narkoba di kalangan pelajar, baik siswa, mahasiswa, maupun pemuda. “Selamatkan pelajar dan pemuda dari neraka narkoba, tolak keras bahaya laten narkoba, sebab narkoba dikutuk Tuhan dan mencederai amanat UUD 1945”, demikian dikutip dari pernyataan sikap aksi tersebut.
Kedepannya Gemasaba merencanakan untuk membuat Deklarasi Kalbar Bebas Narkoba dengan merangkul berbagai instansi terkait seperti BNNP dan Aparat Kepolisian. Dalam deklarasi tersebut juga direncanakan untuk mengundang Gubernur, Kapolda, Dandim, Kejaksaan, Hakim, Rektor, semua kelompok masyarakat setra organisasi mahasiswa dan kepemudaan untuk ikut menandatangani petisi Kalbar Bebas Narkoba.
Selain di isi dengan orasi, pembacaan pernyataan sikap, aksi tersebut juga di isi dengan pembagian seribu kuntum mawar kepada pengendara yang melintas. Adapun pembagian seribu bunga tersebut sebagai simbol kepedulian mahasiswa terhadap bahaya laten narkoba yang siap mengancam generasi muda setiap saat. (ruf)