Kenduri Bujang Nadi Dare Nandung, Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Negri Serambi Mekkah

PUAK MELAYU: Salah satu komunitas yang digagas pemuda untuk melestarikan budaya

Sambas – Today. Karang Taruna Bujang Nadi Dare Nandung dan komunitas puak melayu menyelenggarakan ramah tamah dan kenduri yang di adakan di lokasi wisata Danau Sebedang, desa Sempalai Kabupaten Sambas pada hari sabtu (01/04), Kegiatan ini juga di dukung oleh beberapa industri kreatif beserta perangkat desa di daerah tersebut.

Ketua panita kenduri bujang nadi dare nandung, Wira Hadi saat di hubungi team kalbartoday.com mengatakan, “Kegiatan ini hadir dengan maksud lebih meperkenalkan kearifan lokal di dalam negri sendiri kepada pemuda pemudi di kabupaten sambas yang sedikit banyak telah terpengaruh efek negatif kemajuan zaman”

Pemuda yang sehari-hari sibuk sebagai pelaku usaha wedding organizer ini juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengangkat kembali citra daerah sebagai negri serambi mekkah yang mengedepankan adat budaya melayu, “kedepan diharapkan dapat berdampak juga kepada  aspek wisata budaya di kabupaten Sambas” Lanjutnya.

Komunitas Puak Melayu bersama Karang Taruna dan Tokoh Masyarakat

Sementara itu, di tempat terpisah ketika di minta pendapatnya, komunitas puak melayu yang di wakili oleh  Azman mengatakan, “Sejatinya sumber budaya melayu adalah berpedoman dari Alquran dan Hadist  tercermin dari Pakaian adat melayu yang sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan,sedangkan tanjak di kepala sebagai hiasan kepala sekaligus merapikan rambut,ini dengan maksud memuliakan kepala sebagai bagian tubuh penting manusia, Nilai-nilai yang terkandung di dalam budaya melayu sangat menjunjung tinggi norma agama dan kedaulatan, maka dari itu berhenti menjadikan maksiat sebagai adat” 

Lebih lanjut pemuda yang dulu juga di kenal sebagai mantan aktivis mahasiswa ini juga mengatakan kuliner yang tersaji di kenduri ini juga terkandung falsafah hidup tentang kesederhanaan dan persatuan. “Kesederhanaan itu tersaji di hidangan lempeng sagu, dan persatuan di tercermin dalam hidangan bubor padas”, pungkasnya.

Kedepan komunitas-komunitas pemuda  ini berniat akan terus mengadakan kegiatan serupa di daerah lain di kabupaten Sambas dengan tujuan mempererat silaturahmi dan mengangkat kembali nilai-nilai adat budaya melayu agar lebih di kenal dan lebih di cintai khususnya oleh kalangan muda selaku generasi penerus masa depan bangsa (koz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.