Pontianak-Today. “Tidak penting apa pun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik buat semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu”. Pernyataan Gus Dur itu disampaikan kembali Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Muhajirin Yanis. Menurutnya kata bijak Gus Dur itu patut direnungkan dan dihayati kembali. Hal itu dijelaskan Muhajirin Yanis ketika menerima kunjungan kerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat, Senin (08/05/2023) siang.
Muhajirin Yanis menuturkan menjelang tahun politik 2024, tantangan kerukunan umat beragama, baik itu antar umat beragama maupun intra umat beragama semakin besar. Jangan jadikan rumah ibadah sebagai politik praktis. Karena Indonesia, termasuk di Kalbar memiliki multi agama dan multi etnis. Untuk itu, diperlukan sinergi semua elemen bangsa.
Kementerian Agama, lanjut Muhajirin Yanis, menetapkan tujuh program prioritas diantaranya adalah penguatan moderasi beragama. Alhamdulillah di Kalimantan Barat beberapa waktu lalu telah melaunching kampung moderasi beragama di Kabupaten Sambas. Ini merupakan perdana di Kalbar. Ditargetkan akan dibentuk 28 kampung moderasi beragama di Kalbar. Selain itu juga telah dibentuk desa sadar kerukunan yang telah dilanching beberapa kabupaten/kota di Kalbar.
Dalam kesempatan itu, Muhajirin Yanis juga meminta pengurus FKUB terus melakukan kontranarasi agar terbangun sikap beragama yang moderat. Lakukan berbagai program kegiatan yang mendukung kearah tujuan tersebut. Misalnya dengan melakukan pemilihan duta moderasi beragama, lomba pemilihan pelopor moderasi beragama, lomba film pendek animasi moderasi beragama dan lain sebagainya.
Orang nomor satu di Kanwil Kemenag Kalbar itu menerangkan, “Alhamdulillah ada beberapa Provinsi di Indonesia yang akan melakukan studi tiru di Kalimantan Barat terkait kampung zakat dan kampung moderasi beragama yang ada di Kabupaten Sambas. Di antaranya Gorontalo dan lain-lain,” terangnya bahagia.
Dalam kesempatan itu, Ketua FKUB Kalbar Prof. Ibrahim menuturkan, dalam rangka penguatan peran FKUB dalam menjaga kerukunan, diperlukan sinergi semua pihak. Kunjungan silaturrahmi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan sinergi antara FKUB Kalbar dengan Kementerian Agama.
“Kerjasama lintas sectoral dan keberpihakan pemerintah daerah dalam mendukung kinerja FKUB itu punya andil dalam mendongkrak nilai indeks kerukunan umat beragama di suatu daerah. Kami bersyukur Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah kabupaten/kota se-Kalimantan Barat memiliki kepedulian terhadap FKUB. Itu dibuktikan dengan adanya peningkatan perhatian dan bantuan yang diberikan kepada FKUB. Saya berharap teman-teman pengurus FKUB memiliki cara pikir, cara pandang dan sikap yang mencerminkan semangat dari FKUB,” tegasnya.