Kuburaya-Today. Lambatnya upaya penanggulangan banjir dari pemerintah kabupaten Kuburaya di desa Parit Cabang Kiri membuat warga setempat mengekspresikan sikap mereka dengan memasang banner di depan jalan masuk ke lokasi banjir.
Uniknya, banner yang di pasang oleh warga bukanlah banner yang bertuliskan bentuk protes ataupun keluhan akan kondisi yagg mereka alami. Warga malah memasang banner betuliskan kalimat bermakna Satire (Sindiran halus), seperti yg di tunjukan pada foto diatas.
Hasil penelusuran tim KalbarToday yang di himpun dari informasi warga setempat, Baliho tersebut telah terpasang sejak hari Jumat ( 4/10) bersamaan dengan meluapnya air akibat hujan pada hari tersebut.
Pada kesempatan yang sama, tim Kalbartoday juga mewancarai salah satu tokoh pemuda setempat, yang tidak ingin di sebutkan namanya, berdasarkan informasi yang di dapatkan dari narasumber tersebut, Ternyata banjir yagg di alami warga telah berlangsung lama.
Berbagai upaya telah di lakukan sebagai bentuk menyampaikan keluhan warga. “Bahkan, pak Wakil Bupati Kuburaya Sujiwo pernah meninjau langsung daerah ini setahun yang lalu, pada kesempatan itu dia sampaikan akan jadi prioritas untuk segera di tindak lanjuti, Namun sampai sekarang banjir terus saja menggenangi daerah ini ketika hujan turun meski hanya sehari” Ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa banjir yang menggenangi Parit Cabang Kiri, bukan hanya menghampat transportasi warga dan menenggelamkan beberapa rumah warga. “Banjir juga membuat petani menjadi merugi, karena tanaman mereka menjadi mati akibat terendam banjir.” Ungkapnya.
Beranjak dari realitas tersebut, warga akhirnya berinisiatif memasang banner ini, karena sampai hari ini Pemerintah Kabupaten tidak hadir untuk mengatasi masalah ini. “Mungkin Pemerintah kabupaten sengaja membiarkan keadaan seperti ini, karena memang ingin menjadikan daerah Parit Cabang Kiri sebagai kawasan Wisata air” Pungkasnya. (team)