Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Persoalan Kelestarian hutan di Kalimantan Barat bukan lagi isu nasional maupun daerah, namun sudah menjadi isu dunia terkait keberlanjutan hidup nilai-nilai ekosistem maupun kekayaan alam di Borneo bagian barat ini, serta bukan hal baru lagi bahwa Kalimantan Barat dinobatkan sebagi salah satu kepulauan yang menjadi Paru-paru dunia. Namun hal tersebut masih sangat miris jika nobat yang diberikan berbanding dengan keadaan alam saat ini sangat bertolak belakang sekali jika dilihat dari sisa dampak bencana yang pernah dihadapi bumi Kalbar ini.
Terkait bencana yang pernah merajah Borneo barat ini memang sangat terparah dialami pada tahun 2015 silam yang menghanguskan ratusan ribu hektar hutan dikalbar tersebar lebih dari enam ratus titik sijago merah itu tak ayal jika mampu melahap ratusan ribu hektar hutan yang fatal dari sisa pembakaran itu menyisakan asap yang menjadi bencana yang parahnya berdampak pada masyarakat di seluruh kalbar bahkan hingga ke pelosok Negara tetangga dan di diduga akibat ulah manusia yang dampaknya menyebabkan perlambatan perekonomian negara bahkan di anggap kejahatan pembunuhan masal yang menjadi pemicu jatuhnya ribuan korban dari akibat kejahatan lingkungan itu, sehingga berbagai negara mengkecam Indonesia sebagai pembawa bencana polusi udara di dunia.
Bahkan berbagai petisi kecaman terhadap pemerintahan saat ini terkait keteledoran dalam penanggulangan bencana di kalbar, serta sangat disesalkan bahwa pristiwa kejahatan pembunuhan masal itu ditunggangi oleh kepentingan korporasi sehingga sangat di sesalkan para pelaku kejahatan tersebut sampai saat ini masih menghirup udara segar bebas dari pidana, berbanding dengan masyarakat kecil yang menjadi sasaran dari skema keterbalikan hukum saat ini, tak heran kalau pelaku kejahatan lingkungan itu merupakan kalangan konglomerat dari perusahan-perusahan raksasa yang menguasai tanah di negeri ini.
Namun bencana itu membuat mata pemerintah pusat mulai terbuka terhadap peduli lingkungan hingga tak heran pemerintah membuat macam-macam kebijakan dari berbagai program-program yang di cetuskan dalam penanggulan perbaikan kondisi lingkungan di Indonesia, bahkan sebelumnya isu lingkungan bukan hal yang menarik bagi kebijakan penguasa di negeri ini, bisa dimaknai bahwa penguasa negeri ini lebih cenderung mengobati ketimbang harus mencegah.
Terkait hal tersebut saat ini, pemerintah mulai gencar-gencar memperbaiki kembali lingkungan atau restorasi di berbagi daerah di kalbar ini, sehingga tak ayal berbagai konsep-konsep yang diluncurkan dengan bergandeng yang melibatkan dari berbagi para stakeholder di kalbar, adapun target restorasi adalah kawasan yang rentan terjadinya Karhutla yaitu areal Gambut, apalagi berdasarkan data Peta Indikatif Areal gambut Kalimantan Barat jumlah luasan areal gambut yang tersebar di beberapa kabupaten sebesar 1,6 Juta Hektar yang diperkirakan sekitar 11 % dari wilayah Kalimantan Barat.
Dari fenomena pristiwa silam tersebut berbagai kalangan dari Aktivis pencinta lingkungan juga menagawal kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam penanggulangan lingkungan hidup di kalbar respon positip dari pemerintah untuk lingkungan yang melibatkan masyarakat dalam merestorasi hutan dan lahan menjadi tanggung jawab kita Bersama dalam mengawal hal tersebut agar tidak terjadi penyimpangan yang menguntungkan kembali bagi pihak pemilik modal yang cenderung menjadi pelaku kejahatan korporasi tersebut.
Bahkan gerakan-gerakan dari aktivis pencinta lingkungan juga melakukan berbagai kampanye yang ditujukan kepada kalangan generasi pemuda agar peduli lingkungan hidup, dengan harapan kedepan generasi penerus bangsa ini mencintai lingkungan hidup serta selalu melestarikannya, dengan harapan tidak ada lagi si jago Merah melahap si hijau alam di Bumi Borneo Barat ini.
Penulis :
(Arma / Prayogi)
Pengamat Lingkungan Hidup