KKU Today– Gemawan dorong usaha pemulihan lahan dan hutan bekas kebakaran dengan tanaman bernilai ekonomis,unggul dan ramah lingkungan, di 3 Desa Kecamatan Pulau Maya, Selasa (26/01/2021).
Adapun lahan bekas kebakaran tersebut sangat luas hingga tak ayal menjadi sorotan dari berbagai pihak untuk di alokasikan dengan berbagai macam opsi yang diusulkan, namun dari sisi perbaikan lingkungan lebih prioritas diutamakan jenis tanaman hutan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Staff Gemawan Distrik Kayong Utara, Welli Arma , mengatakan, pasca kebakaran tahun 2015 lalu menyisakan areal hamparan yang luas yang masuk dalam fungsi kawasan hutan Produksi, bahkan ada diareal Hutan Lindung terutama dua desa di Kecamatan Pulau Maya, yaitu desa Kemboja dan Satai Lestari.
Namun bekas kebakaran paling luas diwilayah dihamparan areal lahan gambut tepatnya desa Kemboja. Yang juga menjadi akses penghubung jalur darat di 3 Desa tersebut yang berbatasan dengan Desa teluk batang dan terpisah oleh sungai.
“Kita mencoba mendorong perlindungan lahan tersebut dan skema revegetasi tanaman hutan yang bernilai ekonomis agar kondisi wilayahnya kedepan tetap terjaga dari kebakaran, sehingga dengan kesadaran sendirinya masyarakat bisa menjaga untuk pemanfaatan dalam peningkatan ekonomi masyarakat Desa”, tutur welli.
Hal serupa juga disampaikan oleh , Petugas Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) di Pulau Maya, Zulhiar, mengatakan saat ini masyarakat juga perlu disadarkan akan pentingya dalam pemanfaatan dan perlindungan hutan dan lahan.
Namun dari KPH tetap mendorong untuk masyarakat tetap menjaga hutan, meskipun areal tersebut sudah tidak ada lagi tegakan kayunya, namun bisa untuk dialokasikan dengan revegetasi kembali pada tanaman hutan jenis buah buahan.
Bahkan saat ini juga, lanjut Pemuda pengerak Pulau Maya tersebut, dari KPH Kayong Utara juga mengusulkan penanaman pada Jenis tanaman Jengkol, Pinang , Petai, Matoa, dan berbagai jenis tanaman lainya.
“Masyarakat sangat mensuport kita dalam melakukan penghijauan kembali di kecamatan pulau maya, karena dengan kondisi saat ini vegetasi resapan air dari tanaman hutan sangat miris kondisinya, ini juga langkah kita untuk mitigasi dari bencana banjir seperti yang terjadi dibeberapa kabupaten lainya,” Ungkap Jul.
Ia berharap, dukungan dari berbagai pihak stakholder dalam mendorong proses penghijauan kembali kecamatan pulau maya dengan tanaman hutan yang bernilai ekonomis, menjadi salah satu skala prioritas program kabupaten.