Fenomena Antrian LPG Subsidi, Waspada Agen Nakal Dan Penimbun

image: ilustrasi antrian gas bersubsidi

Pontianak-Today. Sudah seminggu terakhir, selisih harga LPG bersubsidi dengan non-subsidi  terlalu jauh. Akibatnya masyarakat lebih rela mengantri gas bersubsidi.

Menanggapi fenomena tersebut, Gubernur Kalbar Bapak Sutarmidji menjelaskan bahwa hal tersebut bukan disebabkan kelangkaan akan tetapi karena kesenjangan harga dan konsumsi tabung yang tinggi.

Juga disampaikan beliau bahwa Pertamina harus tegas menindak agen yang tidak bisa menjaga penyaluran gas tersebut bahkan terindikasi nakal sehingga merugikan masyarakat luas.

Hal tersebut disampaikan juga oleh Kapolresta Pontianak yang memberikan peringatan keras bagi agen nakal dan oknum penimbun mengingat jumlah permintaan yang akan terus meningkat menjelang akhir tahun dan musim liburan panjang.

Seperti informasi harga tabung non subsidi yang diperoleh oleh tim Kalbar-Today mencapai Rp.75 ribu untuk gas, belum termasuk tabung. Sedangkan harga gas subsidi sesuai HET yaitu Rp.16.500 sampai Rp.22 ribu dan berakhir di pengecer dengan harga Rp. 25 ribu. Bahkan di daerah lain bisa sampai Rp. 40-50 ribu belum didaerah perbatasan yang terpaksa mengandalkan gas dari negeri tetangga.

Juga sistem antrian yang menggunakan KK hanya untuk 1 tabung namun tidak sesuai dengan kenyatan bahwa ada pengantri dengan gerobak bisa memperoleh 10 tabung gas. Bahkan ada warga yang antri berulang kali dengan menyuruh anggota keluarga yang lain. (rst)

Recommended For You

About the Author: rand93

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.