

Kendawangan – Today. Pegauan kiri, bertempat kediaman mempelai perempuan prosesi resepsi di gelar, bebalut pakaian pengantin berwarna jingga ahmad dan sari tampak elok di pandang mata.
Selain dengan gemerlap hiasan pengantin tenda yang megah serta hiburan musik dangdut yang membuat pinggul ingin bergoyang, ada hal yang tampak berbeda, Hasil reportase team kalbartoday.com prosesi pernikahan kedua mempelai tetap keukeh mempertahankan adat budaya melayu, yang memang sejatinya selalu ada dalam prosesi pernikahan masyarakat melayu.
Saat arakan pengantin pria datang sambutan beras kuning yang di lemparkan ke pihak pengantin pria bersama dengan salawat yang terus di kumandangkan, sebelum masuk rumah pun ada perwakilan kedua mempelai yang telah di persiapkan untuk berbalas pantun, selain itu ada pula tradisi 1 hari sebelum prosesi akad maka pengantin wajib bertangas ( sauna tradisional ) dan setelah pengantin di sandingkan maka di sajikan nasi kuning yang di bawa oleh mempelai pria, dengan tambahan telur yang sudah di hias atau di sebut nasi adab di berikan oleh tetua untuk dimakan, menurut salah seorang tokoh masyarakat pesaguan kiri, khairani menuturkan bahwa tradisi seperti ini memang sudah langka dan jarang di temukan lagi, karena perkembangan zaman menutut penyesuian terhadap perubahan yang lebih modern, sedikit yang mempertahan adat dan budaya melayu, terutama di pesaguan kiri (joe)