Singkawang-Today. Askot PSSI kota Singkawang pada saat ini sedang menjadi fokus pembahasaan para pemerhati dan insan sepakbola di Kota Singkawang.
Situasi itu terjadi setelah keputusan pengunduran diri dari ketua PSSI Singkawang pada tanggal 5 oktober 2020.
Sehingga, terhitung sejak saat itu telah terjadi kekosongan kepemimpinan di tubuh Askot PSSI Singkawang, yang berimbas terhadap segala aktivitas organisasi.
Di sebalik kondisi mati surinya Askot PSSI kota Singkawang, yang di sinyalir beranjak dari berbagai macam polemik. Di Kelurahan Sedau, Singkawang Selatan. Daerah yang seharusnya menjadi binaan Askot PSSI Kota Singkawang, malah menunjukan perkembangan yang menggembirakan terkait pembinaan anak-anak usia muda dalam mengolah si kulit bundar. Tim Kalbartoday, ketika berkunjung ke daerah tersebut (04/01) berkesempatan secara langsung menyaksikan proses pembinaan yang sedang di lakukan, berlokasi di lapangan Sepakbola yang di beri nama Thungku Bahrun dengan tim sepakbola mereka yang bernama BMS (Bintang Muda Sedau).
Pada waktu yang sama, tim Kalbartoday juga berkesempatan mewancarai pelatih kepala tim sepakbola tersebut. Sosok pelatih yang di ketahui bernama Rusli, di kesempatan tersebut dengan senang hati melayani setiap pertanyaan yang di layangkan tim Kalbartoday.
Berikut petikan wawancara yang tim Kalbartoday himpun.
Kalbartoday : Selamat sore bang Rusli.
Rusli : Selamat sore.
Kalbartoday : Bang, mau ngobrol-ngobrol bentar. Bisa ya.
Rusli : Ok. Silakan
Kalbartoday : Kapan BMS ini terbentuk?
Rusli : BMS terbentuk tgl 12/12/2012, waktu itu kepengurusan cuma saya ( Rusli) dan Isbandiono selaku Sekretaris, dalam perjalanan semakin banyak yg bergabung di dalam kepengurusan hingga hari ini di kepengurusan ada 25 orang.
Kalbartoday : Berapa banyak anak-anak yang tergabung di BMS ?
Rusli : Diawal terbentuknya BMS Hanya ± 20 org anak yang ikut berlatih, seiring berjalannya waktu Alhamdulillah hingga saat ini sudah mencapai ±100 orang, baik yg junior ( U12, U14, dan U16 ) maupun yang senior.
Kalbartoday : Status BMS ini udah jadi SSB atau belum ?
Rusli : Mengenai status BMS sudah di daftarkan oleh Askot SKW ke Asprov PSSI kalbar sebagai satu-satunya SSB yg ada di kota Singkawang, namun hingga saat ini BMS blm memiliki akta pendirian sebagai salah satu syarat untuk apa yg disebut dengan SSB ( Sekolah Sepak bola ) dikarenakan masalah dana untuk membuat akta pendirian tersebut.
Kalbartoday : Berapa iuran kepada anak-anak untuk bisa bergabung di BMS?
Rusli : Untuk latihan sepak bola di BMS tidak dipungut biaya sepeser pun, karena kami sebagai pembina atau pengurus BMS Melihat anak-anak binaan ( didik ) tergolong dari keluarga yang perpenghasilan menengah ke bawah, yang terkadang untuk membeli sepasang sepatu sepak bola saja sudah sangat susah.
Kalbartoday : Darimana saja anak-anak yang latihan di BMS ?
Rusli : Untuk anak U12, U14, dan U16 mayoritas memang anak-anak sedau, tetapi untuk yang senior selain anak-anak sedau dan daerah sekitar Singkawang juga terdapat beberapa orang yang dari Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang bahkan Kabupaten Landak.
Kalbartoday : Apakah dalam pembiayaan, ada support dana dari Pemkot atau asosiasi terkait ?
Rusli : Untuk pembiayaan di club, kami selama ini mandiri, seperti untuk pembelian bola dan peralatan latihan yang diperlukan serta untuk membangun sarana lapangan seperti banch ( bangku pemain cadangan ), gerbang, gawang mini untuk pemain U12, serta bangunan untuk panitia maupun wasit jika menyelenggarakan suatu tournament, dana tersebut kami dapatkan dari iuran pengurus BMS. Pemkot selama ini belum pernah membantu, Askot PSSI Singkawang sejak terpilihnya ketua yang baru tahun 2019 sampai dia mengundurkan diri. Belum sekalipun kami dapat bantuan dari Askot PSSI, begitu juga dengan KONI Kota Singkawang, belum pernah juga support bantuan.
Kalbartoday : Apa harapan kedepan untuk BMS dan anak-anak yang berlatih di sini bang?
Rusli : Saya berharap BMS ini tetap eksis, dan menjadi wadah kegembiraan anak-anak muda. Di zaman sekarang, ketika begitu banyak pengaruh negatif kepada anak-anak muda seperti Narkoba dan pergaulan bebas. Olahraga khususnya Sepakbola menjadi salah satu pilihan yang bisa mengalihkan mereka dari pengaruh-pengaruh negatif seperti itu.
Selain itu semua, harapan kami pengurus BMS kepada Pemkot Singkawang, agar dapat merekomendasikan untuk membangun pagar keliling dan tribun untuk lapangan sepak bola Thungku Bahrun Sedau, dengan dibangunnya fasilitas lapangan yang memadai akan menambah motivasi dan semangat anak-anak untuk bermain sepak bola agar dapat melahirkan pemain sepak bola yang handal dan berkualitas baik untuk tingkat kabupaten atau kota, provinsi, maupun Nasional bahkan tidak menutup kemungkinan untuk level Internasional.
Begitulah sesi ngobrol-ngobrol santai berbalut wawancara antara Kalbartoday dan Rusli (Pelatih BMS), di sela-sela kesibukannya melatih anak-anak bermain sepakbola.
Kita semua tentu berharap, aktivitas-aktivitas seperti ini, yang sifatnya positif terus menjamur di kalangan anak-anak muda di Kalimantan Barat. Harapan utamanya tidak harus prestasi, tetapi setidaknya menjadi pengalih yang sempurna dari segala variabel-variabel negatif yang selalu menyasar anak-anak muda.