Sambas-Today. Bencana banjir yang melanda di Kabupaten Sambas, tampaknya belum juga menunjukan tanda-tanda surut untuk di daerah tertentu. Salah satunya adalah di daerah Kecamatan Sejangkung, desa Sepantai.
Di daerah ini,banjir telah berlangsung berhari-hari dan belum juga menunjukan tanda-tanda untuk surut.
Rizky Hidaya, salah satu warga setempat menuturkan
” Banjir di tahun 2021 ini udah dua kali, yang pertama di bulan januari sudah surut, sekarang ini yang lebih parah karna udah 3 hari tidak surut-surut, sewaktu pilkada bulan Desember 2020 daerah sini juga banjir” ujarnya.
Dalam keterangannya, Rizky menyampaikan Warga setempat sangat mengeluhkan minimnya perhatian Pemda dan Perusahaan di sekitar desa ketika banjir yang ketiga.
” Banjir yang ketiga ini yang paling parah, di jalan rata-rata air setinggi 1,5 meter dari tanah, di rumah warga rata-rata 50cm. Sudah kondisi seperti itu, bantuan dari Pemda dan terutama Perusahaan perkebunan di sekitar desa, belum juga ada. Padahal warga sangat berharap, dalam kondisi begini, ekonomi masyarakat sudah lumpuh”. Ungkapnya.
Menanggapi kondisi banjir yang begitu parah di beberapa daerah di Kabupaten Sambas, salah satu tokoh pemuda Sambas, Darwisno, juga menyampaikan pendapatnya.
” Bencana banjir ini, kaitannya erat dengan kebijakan tata ruang daerah, bukan cuma karna curah hujan tinggi. Kita tau sendiri, Kabupaten Sambas salah satu daerah perkebunannya sangat luas, terutama perkebunan Sawit swasta. Beberapa tahun ke belakang, kita tentu tak lupa begitu banyak konsesi perkebunan yang di berikan, saya duga itu sedikit banyak menjadi kebijakan yang efek negafifnya kita rasakan sekarang” tuturnya.
Selanjutnya dia juga menyampaikan Harapan kedepan agar Bupati dan Wakil Bupati baru mau serius genahi masalah banjir.
“Saya berharap ini menjadi salah satu masalah yg akan di prioritaskan Satono dan Roffi untuk di selesaikan ketika mereka nanti telah bertugas, agar warga tidak lagi mengalami kerugian dan kesusahan akibat banjir.” Pungkasnya.