Pontianak-Today. Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak, adalah sederet nama besar startup Ibu Kota yang telah memberikan dampak luar biasa terkait penggunaan teknologi bagi masyarakat. Sampai hari ini pun masih banyak startup baru yang terus berlomba menghadirkan solusi alternatif bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Bagaimana dengan di daerah? untuk menjawab pertanyaan ini para pelaku, pegiat dan pemerhati startup di Pontianak hari ini (27/03) melakukan pertemuan dan berdiskusi dengan tema “Peluang dan Tantangan Startup di Pontianak”, meetup ini di gelar di Gedung IDX (Bursa Efek Indonesia) Kantor Perwakilan Pontianak bertempat di Komplek Perkantoran Central Perdana, Jalan Perdana, Pontianak.
Pertemuan komunitas startup Pontianak ini di selenggarakan Tech In Asia (TIA) City Chapter Pontianak berkolaborasi dengan IDX (Bursa Efek Indonesia) perwakilan Pontianak dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kalbar (HIPMI). TIA City Chapters merupakan Inisiatif dari Tech in Asia untuk mendukung perkembangan komunitas dan ekosistem startup di berbagai kota Asia.
“Pontianak adalah satu dari belasan kota di Indonesia yang telah bergabung dalam TIA City Chapters, kedepan kami akan terus berupa menghadirkan kegiatan-kegiatan lokal untuk ikut mendorong dan mempercepat pertumbuhan startup-startup di Pontianak dan Sekitarnya” Ungkap Adi Warna, Leader TIA City Chapter Pontianak.
Pada event meetup perdana ini hadir sebagai pemateri Hermawan, Direktur Pontianak Digital Stream dan Uray Tiar Fahrozi yang merupakan Founder sekaligus CEO myagro sebuah startup lokal yang fokus pada agriculture. Beberapa startup lokal yang tampak hadir seperti angkuts, abangdesa, bujangkurir, idekite Indonesia, liburankuy.id dan banyak lagi lainnya, selain itu event ini juga dihadiri berbagai kalangan yang mempunyai perhatian pada perkembangan startup mulai dari mahasiswa, karyawan dan pelaku usaha.
Salah satu peserta yang hadir berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan karena melalui event seperti ini dapat membuka keran komunikasi antar startup. “Dengan meetup seperti sekarang ini kita bisa saling berbagi pengalaman dan networking bahkan tidak menutup kemungkinan membuka peluang kerjasama atau kolaborasi antar sesama startup lokal” ujar Heru Afandi, salah satu peserta dari Startup abangdesa. (awe)