Pontianak – Today. Awal Mei 2017 ini salah satu yang menjadi pembicaraan hangat adalah kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), bagaimana tidak disaat kaum buruh diseluruh penjuru negeri menyuarakan aspirasi mereka yang salah satu temanya adalah kesejahteraan justru pada hari yang sama pemerintah melalui PLN menaikkan tarif listrik untuk pelanggan dengan 900 VA. Ini tentu saja merupakan kado pahit peringatan MayDay di Indonesia, bagaimana tidak buruhlah yang paling terkena dampaknya karena sebagian besar dari mereka merupakan golongan pelanggan PLN dengan daya 900 VA.
Kenaikan kali ini sebenarnya bukan kali pertama, karena keputusan penghapusan subsidi listrik sudah diambil perusahaan pelat merah ini sejak akhir tahun2016 lalu, perusahaan yang memonopoli system kelistrikan nasional ini secara bertahap di tahun 2017 ini telah beberapa kali menaikkan tarif listrik golongan 900VA, tahap pertama 1 Januari 2017 terjadi kenaikan 30,7% dari Rp.605,- pada akhir 2016 menjadi Rp. 791,- tahap kedua 1 Maret 2017 terjadi kenaikan menjadi Rp. 1.034,- atau sebesar 30,7% dari tahap pertama. per 1 Mei 2017 ini merupakan tahap ketiga dimana terjadi kenaikan 30,7% menjadi Rp. 1.352,- dan yang terakhir tahap keempat akan dilakukan pada 1 Juli 2017 mendatang menjadi Rp. 1.467,- pada tahap keempat nantinya besaran tarif listrik sudah benar-benar non subsidi.
Rata-rata kenaikan yang telah terjadi sebesar 30-an persen, namun jika dibandingkan dengan tarif pada akhir tahun lalu kenaikan TDL saat ini sudah mencapai sebesar 123,4% angka yang fantastis dan terjadi dalam 4 bulan saja bahkan total kenaikan pada 1 Juli 2017, artinya dalam 6 bulan ditahun 2017 terjadi 4 kali kenaikan dengan total kenaikan 142,4%
Seorang pelanggan PLN yang terkena dampak kenaikan ini Pian (35) mengatakan Ia sangat terpengaruh atas kenaikan ini, “dengan penghasilan pas-pasan saya sangat merasa berat sekali” ujar pria yang berdomisili di sekitar Jl. Dr. Sutomo kelurahan Sei Bangkong Pontianak Kota. “saya dan keluarka mesti ngirit seirit-iritnya” keluh pria yang mengaku berpenghasilan sama dengan UMK Pontinak.
Ketika ditanyakan perihal akan ada kenaikan lagi di bulan Juli mendatang, sejenak Ia terdiam lalu geleng-geleng kepala, bapak satu anak ini mengaku tidak tahu perihal kenaikan tersebut, “saya jarang nonton berita dan baca koran, jadi belum tau” jawabnya lirih seperti sedang berpikir berat nasibnya kedepan.
MASIH SERING PADAM
Selain untuk mengurangi subsidi alasan lain yang sering di sampaikan terkait kenaikan TDL adalah untuk peningkatan pelayanan, ini sudah seperti menjadi teks wajib yang disampaikan pemerintah maupun PLN jika ditanya tentang alasan kenaikan tarif listrik, namun dilapangan hal ini masih sangat jauh dari wacana tersebut bahkan pelayanan cenderung semakin buruk, hal ini seperti terjadi di kawasan Jl. Danau Sentarum Pontianak Kota, dua malam berturut-turut terjadi pemadam hampir dua jam. “malam ini (5/05) padam lagi, tarifnya saja yang naik tapi kualitasnya tidak berubah bahkan tambah hancur” ungkap seorang Ibu rumah tangga yang enggan di sebutkan namanya saat berbincang dengan team kalbartoday.com di salah satu minimarket. “nih lihat saja, sampai jam segini belum nyala juga” ungkap ibu yang kami temui sedang berbelanja saat PLN masih padam sekitar jam 21.00 wi.(awe)
