Singkawang-Today. Aksi damai yang dilakukan beberapa perwakilan MAJELIS TAKLIM INHADHUL FIKRI di bundaran Istiqfar Masjid Raya Singkawang dengan membawa spanduk pada Jumat (22/09) pukul 13.00 wib.
Koordinator acara ustad Teguh memegang spanduk di dampingi oleh beberapa relawan aksi tim sekaligus membagikan brosur pernyataan sikap. Adapun dalam narasinya,
(1). mengutuk keras aksi perampasan tanah warga di pulau Rempang oleh pemerintah karena hal itu merupakan kezaliman yang besar,
(2). Menolak kebijakan pemerintah yang lebih berpihak kepada investor yang mana kebijakan ini merupakan konfirmasi bahwa pemerintah menerapkan kebijakan yang melayani kepentingan segelintir cukong oligarki kapitalis dan kehendak kapitalisme global,
(3). Mengutuk keras segala tindakan atau pendekatan represif, intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh tim gabungan aparat terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang, sehingga masyarakat mengalami cedera,trauma dan kerugian materi. Termasuk tindakan pemerintah menghentikan layanan umum pada warga sebagai bentuk intimidasi agar warga mau pindah. Sekaligus menuntut agar pemerintah memulihkan dan mengembalikan hak-hak warga Rempang,membebaskan yang ditahan dan menghentikan pendekatan atau tindakan kekerasan dan intimidasi apapun bentuknya,
(4). Menurut agar pemerintah menghentikan proyek Rempang Eco-City dan investasi perusahaan asal China, Xinyi Glass Holdings Limited,
(5). Untuk tujuan mulia itulah, kami mengajak seluruh pihak, khususnya para pemimpin, ulama, cendikiawan, pengusaha, pengacara, mahasiswa, polisi dan militer di Indonesia, bersatu padu untuk mengambil Islam sebagai solusi.
Kegiatan aksi damai tersebut dilakukan hanya 30 menit, setelah membagikan brosur para relawan aksi membubarkan diri. Selama kegiatan aksi damai didampingi oleh perwakilan dari Polres Kota Singkawang. (RB/kontributor Singkawang).