Aliansi Pemuda Singkawang Tangkal Hoax Lewat Diskusi

Singkawang-Today. Sekelompok anak muda Singkawang yang menamakan diri sebagai Aliansi Pemuda Singkawang menggelar diskusi bertajuk Singkawang Bebas Hoax  pada Sabtu malam (11/11) kemarin. Diskusi ini diadakan sehubungan dengan semakin maraknya konten hoak yang berseliweran di sosial media.

Panitia penyelenggara mengundang tiga orang pemateri. Pemateri pertama adalah Indra Dwi Prasetyo, anak muda Singkawang yang sangat berprestasi yang pada saat ini tengah menyelesaikan masternya di Monash University, Australia. Pemateri kedua adalah Eka Juniawan Gusnardi, M.A., seorang konsultan kebudayaan yang telah menyelesaikan magister antropologi di Universitas Gadjah Mada. Pemateri ketiga adalah Ahmad Sofian, seorang pemerhati sosial yang berkarier sebagai ketua di Lembaga Pengkajian dan Studi Arus Informasi Regional. Diskusi dipandu oleh Haries Pribady, yakni seorang dosen yang juga gemar membahas isu-isu terkini.

Secara umum, agenda diskusi membahas proses produksi Hoax, bagaimana Hoax dibagikan atau disebarkan, dan bagaimana dampak yang ditimbulkannya. Di akhir diskusi, narasumber memberikan tips-tips yang bisa dilakukan oleh warganet suoaya tidak menjadi pelaku penyebaran Hoax. Diantaranya adalah memahami sebuah informasi secara holistik dan kompresi, mengecek kebenaran atau validitas sebuah informasi sebelum dipercayai atau dibagikan, dan yang paling penting adalah tidak bersikap reaktif dan impulsif pada setiap informasi yang diperoleh.

Era millenium ketiga tampaknya merupakan masa ketika terjadi loncatan teknologi besar besaran dalam sejarah peradaban manusia. Teknologi informasi beredar begitu cepat, tanpa batas, tanpa celah. Setiap informasi yang dibutuhkan bisa diperoleh dengan satu klik saja. Bahkan you can control this entire world through your finger. Namun, kemudahan tersebut tidak berbanding lurus dengan tingkat pemahaman penggunanya. Begitu banyak foto foto palsu dibagikan, begitu banyak berita berita bohong diproduksi.Hal yang menjadi pertanyaan adalah, apa sih sebenarnya motivasi terbesar dalam menyebarkan konten provokatif tersebut?“, tutur Haris Pribady, saat membuka diskusi.

Pemuda Singkawang dari berbagai komunitas padati diskusi bertajuk Singkawang Bebas Hoax.

Menengok fenomena tersebut, anak-anak muda yang bergabung dalam Aliansi Pemuda Singkawang menyelenggarakan sebuah diskusi yang bertema Hoax dan Media Sosial. Ini adalah diskusi yang pertama bahkan dibilang satu-satunya yang dilaksanakan di ruang publik. Diskusi dilaksanakan di Warung Kopi Atek 46.

Haris menambahkan, “Tak habis pikir, memang. Tapi, jika dirunut sedikit demi sedikit, tingkah polah warganet seperti itu disebabkan oleh, salah satu sebabnya, kurangnya minat terhadap bahan bacaan. Sederhananya adalah kurangnya kebiasaan membaca. Ada sebuah dugaan bahwa makna yang diperoleh seorang pembaca di masa kini bergantung pada persepsi awal yang ia miliki. Persepsi itu sudah terbentuk bahkan sebelum bahan bacaan itu dikonsumsi. Kok bisa? Hal ini, balik lagi ke atas, warganet terbiasa membaca sebuah fenomena/peristiwa secara terfragmentasi. Akibatnya adalah akan tercipta missing link jika seluruh artikel tidak dibaca. Nah, warganet bukanlah sekelompok masyarakat yang jauh dari bacaan, melainkan masih kurang cerdas dalam memahami bacaannya secara utuh”, pungkasnya.

Diskusi berjalan dengan sangat kondusif. Walau dilaksanakan pada malam Minggu, peserta yang datang cukup ramai. Ada delapan komunitas pemuda singkawang yang ikut berpartisipasi dalam agenda tersebut.

Foto bersama peserta diskusi dengan pemateri diskusi.

Ahmad Maulana alias Bung Oland, Ketua IKBS ( Inspirasi Kreativitas Biak Singkawang)i menuturkan bahwa, “Agenda diskusi yang dilaksanakan oleh Aliansi Pemuda Singkawang ini akan dilaksanakan secara rutin. Tema tema diskusi pada sesi selanjutnya akan dipilih sesuai dengan keadaan terkini, artinya adalah diskusi pada sesi selanjutnya akan mengangkat tema yang kontekstual dan aktual bagi kehidupan anak muda masa kini, kata pemuda yang juga merupakan penggagas Aliansi Pemuda Singkawang ini. (ruf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.